The Hunger Games – Suzanne Collins

The Hunger Games (Hunger Games, #1)The Hunger Games by Suzanne Collins
My rating: 5 of 5 stars

Astaga, kata apa lagi yg bisa mendeskripsikan buku ini? Menakjubkan? Menegangkan?
Hanya butuh dua hari bagi saya untuk menyelesaikan buku ini, ditengah-tengah kesibukan sehari-hari.
Why? Rasanya karena saya tergolong tipe pembosan, ketika membaca buku yang kisahnya drama yang minim “lompatan-lompatan” saya pun mudah bosan dan akhirnya lama untuk menyelesaikannya.

Tapi tidak ketika saya membaca buku ini. Ini adalah salah satu dari sedikit buku yang bisa membuat saya tak mampu meletakkannya, dan berusaha menghabiskannya secepat mungkin.

Di suatu saat di masa depan, Amerika Utara sudah tidak ada lagi dan negara Panem berdiri sebagai gantinya. Panem mempunyai ibukota yang mentereng bernama Capitol, dan tiga belas distrik yang mengelilinginya. Suatu saat terjadi pemberontakan melawan Capitol dan Distrik 13 binasa.

Setelah pemberontakan, Capitol mengadakan The Hunger Games bagi kedua belas distrik yang tersisa, untuk terus mengingatkan mereka bahwa keselamatan jiwa mereka sesungguhnya tergantung pada belas kasihan Capitol. Maka setiap tahunnya, satu anak lelaki dan satu anak perempuan berusia 12 hingga 18 tahun dipilih dari setiap distrik, untuk bertarung di arena yang ditentukan sampai hanya satu orang yang tetap hidup dan selamat. Dan pertarungan mereka ditayangkan di televisi di setiap rumah di Panem.

Begitu setiap tahunnya, namun The Hunger Games ke-74 menjadi yang tidak terlupakan ketika Katniss Everdeen dan Peeta Mellark menjadi peserta terpilih dari Distrik 12.

Dari sini saja calon pembaca buku ini bisa merasakan bahwa buku ini seru. Ide yang orisinal, ketegangan yang tercipta dalam setiap aksi dalam buku ini membuat saya kagum akan Suzanne Collins sang penulis, juga Hetih Rusli yang menerjemahkan buku ini ke bahasa Indonesia dengan sangat mulus bahkan hampir tanpa cacat.

Bosan dengan drama, roman, cerita vampir, chicklit, cerita detektif, Harry Potter atau apapun yang sedang “booming” untuk dibaca? Penggemar fiksi harus membaca buku ini. 🙂

View all my reviews

Softcover, 408 pages
Published October 2009 by Gramedia Pustaka Utama (first published October 1st 2008)
Literary Awards: British Fantasy Award for Top Ten (2009)
A School Library Journal Best Book of the Year (2008)
An ALA Notable Children’s Book for Older Readers (2009)
New York Times Notable Children’s Book of (2008)
Publishers Weekly’s Best Books of The Year

Price IDR 58.000

13 thoughts on “The Hunger Games – Suzanne Collins

  1. Saya pingin banget punya buku ini xD selain Melmarian ngasih lima bintang di review, juga karena Melmarian bilang bahwa untuk sekadar meletakkan sejenak bukunya saja sulit. Nggak hanya dua itu sih sebenernya, review ini bnenr-benar menyanjung si buku dan terjemahannya pun sangat oye nyaris tanpa cacat. Jadi, sudah nggak usah dipikir lagi kalo buku ini emang wajib nongkrong di rak pribadi ><

    Like

  2. Jujur saja sampai sekarang saya belum kesampaian baca buku fantastis ini. Udah lihat filmnya, sih. Dan….. suka sekali. Mulai dari premis sampai karakternya. Saya udah punya sih, ebook yang english tapi tidak puas kalau belum punya sendiri versi bukunya. Apalagi dapat bintang lima 😦

    Thanks for review 🙂

    Like

  3. Ya ampun.. ternyata bukan cuma saya yang ngefans setengah mati sama trilogi ini 😀
    Saya sudah baca hampir 5x dalam waktu 5 bulan terakhir. Entah kenapa, gak bisa bosen kalau baca ini. Walaupun sudah tau alur cerita dan endingnya, saya tetep semangat bacanya.
    Cover bukunya juga simpel, enak dilihat 🙂
    Btw, nice review. Tks 🙂

    Like

  4. The Hunger Games itu novel distopia pertama yang aku baca dan aku langsung tau ini novel yang mengagumkan pas aku sampai di akhir Bab 1. Yap! Adegan-adegan yang mencengangkan, mengejutkan, dan lagi seru-serunya sepertinya sengaja di taruh di akhir bab sehingga membuatku berat untuk menunda menyelesaikan novel ini. Karakter Katniss si pemberani juga sangat kusukai. Yah, novel ini membuatku mulai membaca novel-novel distopia yang lain. Salut deh sama Suzanne Collins. Catching Fire dan Mockingjay juga tak kalah membara!

    Like

  5. saya tau The Hunger Games ini karena ramai dibicarakan di twitter, dan saat baca langsung suka♡
    ini novel pertama yang saya suka setelah Harry Potter :’)
    Jalan ceritanya yang meneganggkan dan bisa buat saya terus membacanya. Walaupun sudah selesai dibaca, tetep aja ga bosen. Gara-gara The Hunger Games saya jadi tau novel distopia lainnya XD
    Jadi mau nostalgia baca Hunger Games lagi… *inget uts* T__T

    Like

  6. Sebelum baca bukunya, saya sudah nonton veri filmnya sampe 11 kali. Saya merasa kalau film The Hunger Games benar-benar keren.
    Karena saya penasaran sama versi bukunya, jadi saya langsung beli trilogi The Hunger Games. Dan pas baca buku yang satu ini, saya dibuat terperanga. Ternyata bukunya jauuuuhhhhh lebih keren dari filmnya. Setiap apa yang ada di dalam cerita disampaikan dengan begitu detail. Bahkan di beberapa bagian saya sampai berdebar-debar sendiri membaca buku tersebut. Berasa sedang menjadi salah satu tokoh di dalam cerita. Sesekali saya juga menahan nafas begitu konflik dalam cerita sedang memuncak.
    Pokoknya The Hunger Games menjadi salah satu buku yang recommended banget deh. Dijamin kita akan terhanyut dalam alur ceritanya.

    Like

  7. Sebelum baca bukunya, saya sudah nonton versi filmnya sampai 11 kali. Saya merasa kalau film The Hunger Games benar-benar keren. Dan karena saking sukanya, saya jadi penasaran juga sama versi bukunya. Alhasil saya langsung menyerbu toko buku dan beli tiga seri sekalian. Dan begitu saya baca bukunya, saya sampai dibuat terperanga. Ternyata bukunya kereeeen banget. Saya sampai sulit untuk berhenti baca sebelum sampai halaman terakhir.
    Penggambaran alur yang begitu detail membuat saya merasa seolah-olah sedang berada di dalam cerita tersebut. Bahkan saya sampai berdebar-debar dan menahan nafas saat konflik cerita sedang memuncak.
    Pokoknya ada banyak sensasi luar biasa ketika membaca buku ini. Kita akan diajak berpetualang, memacu adrenalin dan menguji nyali. The Hunger Games adalah salah satu buku yang sangat recommended untuk dibaca.

    Like

  8. Aku setuju, buku ini memang ‘tidak bisa diletakkan’. Narasi pertarungannya begitu dahsyat. Terjemahannya yang oke dan tidak lebay memang memberi nilai lebih pada buku ini. Sosok Katniss pun tampil sebagai perempuan tangguh yang inspiratif.

    Dalam pada itu, aku menemukan banyak kesamaan keadaan Panem dengan Indonesia, terutama tempatku tinggal. Distrik 12 tempat Katniss tinggal adalah penghasil batubara–yang digunakaan untuk pembangkit listrik di Capitol dan seluruh Panem–justru listriknya byar-pet. Tempatku tinggal adalah Kalimantan Timur, penghasil batubara, tapi listriknya pun byar-pet. Sama-sama tidak menikmati hasil buminya.
    Kalau Kalimantan Timur adalah Distrik 12, maka Capitol versi Indonesia adalah… (kaupasti tahu)

    Like

  9. Sebenernya aku agak kecewa waktu nonoton filmnya.. Beneran gak sefantastis bukunya >.<
    Buku ini kukasi bintang enam dari lima 😀
    Suasana yang digambarkan Collins bener-bener terasa nyata. Aku cuma butuh 1 minggu nyelesein triologinya.. waw..
    Banyak adegan yang terpaksa dipotong karena durasi. Untungnya aku baca bukunya dulu baru nonton filmnya..

    Sasya.

    Like

What do you think?