Posting asli: di sini.
Character – CLAUDE FROLLO (The Hunchback of Notre Dame)
Level 1
What phrases has the author used to introduce this character?
Seraut wajah lelaki yang sederhana, tenang, dan murung. Tampaknya, usianya tak lebih dari tiga puluh lima, tapi kepalanya sudah sepenuhnya botak, hanya tumbuh beberapa helai rambut tipis kelabu di keningnya. Dahinya yang lebar dan besar mulai berkerut, tapi kemudaan serta gairah memancar dari sepasang matanya yang dalam. -hal. 47
Seorang pendeta muda telah mendengar pembicaraan ini beberapa saat lamanya. Wajahnya keras dan dahinya lebar, matanya menghunjam tajam. -hal. 105
Dia belajar bahasa Latin, Yunani, serta Ibrani, suatu kombinasi tiga kemampuan yang sangat jarang pada masa itu. Dia punya gairah yang tinggi untuk memperoleh dan menyimpan pengetahuan. Tampaknya anak muda ini hidup hanya punya satu tujuan: untuk tahu. -hal. 107
What are your first impressions of them?
Sepertinya orangnya kaku dan tidak bisa diajak bercanda… :-S
Find a portrait or photograph that closely embodies how you imagine them.

Agak susah mencari foto aktor yang mendekati penggambaran asli Victor Hugo terhadap karakter Frollo. Dalam kebanyakan versi film, Frollo digambarkan sudah tua, padahal ia aslinya belum empat puluh tahun. Aktor di dalam foto adalah Alexander Marakulin, yang memerankan Frollo dalam salah satu pementasan teater Notre-Dame de Paris versi Rusia.
Level 2
How has the character changed?
Yang mengubah Frollo adalah kehadiran La Esmeralda si gadis gipsi cantik. Ia yang dulunya teguh berkutat dalam agama dan ilmu pengetahuan, mulai merasakan hasrat seksual yang besar sejak ia pertama kali melihat La Esmeralda.
Has your opinion of them altered?
Ya. Saya merasa ngeri dengan perkembangan karakter Frollo mendekati akhir cerita. Namun di saat yang sama saya juga merasa kasihan padanya, karena dia punya segala hasrat yang sangat manusiawi itu tapi tidak bisa menyalurkannya karena ia adalah seorang pendeta Katolik. Mestinya jika seseorang sudah bersumpah untuk hidup selibat bagi Tuhan hal yang seperti ini tidak terjadi ya, tapi akhirnya Frollo menyerah terhadap hasratnya dan malah mencelakakan Esmeralda.
Are there aspects of their character you aspire to? or hope never to be?
Frollo adalah seorang yang sangat jenius dan menguasai banyak cabang ilmu pengetahuan. Dalam hal ini saya ingin seperti dia (pandai) tapi saya nggak mau menjadi terlalu serius dan kaku seperti dia, apalagi jadi gila karena cinta (atau nafsu, tergantung bagaimana pembaca memandangnya).
What are their strengths and faults?
Seperti yang sudah saya sebutkan, dia luar biasa pandai. Sementara kelemahannya, ia begitu pendendam. Ia hampir tak punya hubungan sosial yang nyata (kecuali dengan Quasimodo dan adiknya yang kurang ajar, Jehan). Seisi gereja dan mungkin seisi kota Paris takut padanya. Dan ia juga gagal memelihara komitmennya kepada Tuhan.
Do you find them believable? If not, how could they have been molded so?
Ya, mungkin saja ada seorang Frollo sungguhan di dunia nyata.
Would you want to meet them?
Hmmm, tidak, terima kasih. 😀
“Would you want to meet them? –Hmmm, tidak, terima kasih. :D” << hahaha…ngakak waktu baca yg terakhir. Tapi memang tokoh yg punya character switch memang menarik ya, lebih menggambarkan sifat asli manusia.
LikeLike
Iyah…terus terang aku gak mau ketemu sama Frollo… kalo ketemu Phoebus boleh deh tapi kalo mulai kurang ajar dia bakal kulempar terasi udang 😛
LikeLike
Frollo sungguhan di dunia nyata tampak serem mel, hehehe…btw aku blm pernah baca buku ini nih, kalo liat buku ini ingetnya film Disney hihihi
LikeLike
Beda lho versi Disney sama aslinya! Ibaratnya versi Disney itu udah “diamplas” begitu rupa terus dilumuri gula banyak2 sama meses warna-warni… #eh
Ayooo baca, buku keren ini! 😉
LikeLike