10 Buku Paling Berkesan 2019

Dunia Sophie – Jostein Gaarder Mizan Gold Edition, 2010 Mahakarya dari Norwegia berupa novel sejarah filsafat yang akhirnya berhasil saya tamatkan setelah pernah mencoba baca dan mandek di halaman 200. Cukup pusing membacanya, tapi seru juga bertualang dengan Sophie dan berkenalan dengan berbagai filosofi mulai dari zaman kuno hingga modern. ♥ ♥ ♥ ♥ Kim Ji-Yeong, Lahir Tahun 1982 – Cho Nam-Joo Gramedia Pustaka Utama, … Continue reading 10 Buku Paling Berkesan 2019

Modern Romance – Aziz Ansari

Sebuah penyelidikan serius tentang percintaan zaman modern oleh komika Aziz Ansari, bersama dengan profesor sosiologi NYU Eric Klinenberg. Serius, tapi ditulis dengan humoris. Pendamping Hidup vs Belahan Jiwa Generasi yang lebih tua cenderung menikah dengan orang dari neighbourhood mereka sendiri (this may and may not work). Perubahan terjadi mulai tahun 1960-1970an di mana ada desakan untuk kesetaraan bagi perempuan. Alih-alih “hanya” menikah dengan pendamping hidup, … Continue reading Modern Romance – Aziz Ansari

Kaleidoskop Baca 2018 & Resolusi 2019

  Hi there! Remember me? 😀 Di tahun 2018 mungkin saya tidak banyak mengisi blog ini, namun syukurlah, semangat membaca mulai membara kembali jika dibandingkan dengan 3 tahun terakhir. Tahun 2015 saya hanya mampu membaca 17 buku, 2016 naik sedikit jadi 23, dan di tahun 2017 saya menyelesaikan 35 buku. Untuk tahun 2018, sebenarnya saya menargetkan membaca 24 buku saja (dengan asumsi setengahnya adalah buku … Continue reading Kaleidoskop Baca 2018 & Resolusi 2019

Kekerasan dan Identitas – Amartya Sen

Tak pelak lagi, buku ini adalah salah satu buku terpenting yang saya baca tahun ini. Kekerasan dan Identitas pertama kali terbit pada tahun 2006, tapi terasa sungguh relevan dengan kondisi Indonesia khususnya pada saat ini. Dalam buku berjudul asli Identity and Violence: The Illusion of Destiny ini, Amartya Sen, penerima Hadiah Nobel Ekonomi pada 1998, menggali konsep yang banyak disalahpahami tentang identitas, dan bagaimana pemahaman … Continue reading Kekerasan dan Identitas – Amartya Sen

Aku dan Buku – Busyra dkk

Aku dan Buku berisi kumpulan tulisan mereka yang mengaku pencinta, pecandu, dan penggila buku. Beberapa berkisah tentang awal mulanya mereka jatuh cinta dengan buku, beberapa lainnya menyorot pentingnya keberadaan taman baca dan perpustakaan demi keberlangsungan umat manusia sebagai makhluk yang membaca. Melalui tulisannya, Nurina Widiani bercerita tentang kecintaannya terhadap genre romansa dan bagaimana genre yang kadang dipandang sebelah mata ini memampukannya jatuh cinta berkali-kali dan … Continue reading Aku dan Buku – Busyra dkk

Laut Bercerita – Leila S. Chudori

“Asmara adikku, Saat ini aku berada di perut laut, menunggu cahaya datang. Ini sebuah kematian yang sederhana. Terlalu banyak kegelapan. Terlalu penuh dengan kesedihan. Kegelapan yang kumaksud adalah karena kau tak tahu aku berada di sini dan mencari-cari di mana aku berada. Karena itu, bayangkan saja, namaku Laut, di sanalah tempatku. Di dasar yang gelap, sunyi, diam, dan tanpa suara. Menurut Sang Penyair, kita jangan takut … Continue reading Laut Bercerita – Leila S. Chudori

Sticky post

Ulasan Buku: Pedang Bermata Dua?

Tulisan ini pertama kali diterbitkan di Jurnal Ruang pada tanggal 12 Februari 2018. https://jurnalruang.com/read/1518405094-ulasan-buku-pedang-bermata-dua Bagaimana cara menilai sebuah buku layak baca atau tidak? Alternatif pertama adalah membaca ulasannya. Menurut Berguru Pada Pesohor: Panduan Wajib Menulis Resensi Buku karya Diana AV Sasa dan Muhidin M Dahlan, ulasan atau resensi merupakan pengadilan awal bagi sebuah buku. Di sini isi sebuah buku dilihat kembali, ditimbang, dan dinilai. Proses ini kemudian menghasilkan … Continue reading Ulasan Buku: Pedang Bermata Dua?

Dystopia, Polisi Moral, dan Resolusi 2018

  Awal tahun 2017 penjualan novel dystopia 1984 karangan George Orwell meroket, yang konon disebabkan oleh dimulainya administrasi Trump di Amerika Serikat. Publik terhenyak ketika menemukan banyak kemiripan antara gagasan-gagasan Orwell dalam 1984 dengan kebijakan-kebijakan kontroversial Trump. Di Indonesia, khususnya menjelang akhir tahun, beberapa kejadian “berbau dystopia” kembali mengemuka. Yang pertama, peristiwa main hakim sendiri yang menimpa seorang tukang servis amplifier yang diduga mencuri ampli … Continue reading Dystopia, Polisi Moral, dan Resolusi 2018

Menerabas Batas: Kisah Tiga Saudari Brontë

Tulisan ini pertama kali diterbitkan di Jurnal Ruang pada tanggal 15 September 2017. https://jurnalruang.com/read/1504500406-menerabas-batas-kisah-tiga-saudari-bronte   Suatu hari pada musim gugur 1845, di Yorkshire, Inggris, Charlotte Brontë menemukan buku catatan milik adiknya, Emily, berisi puisi yang baru ditulis. Charlotte dan adik-adiknya, Branwell (satu-satunya saudara laki-laki), Emily, dan Anne telah menulis puisi dan kisah-kisah fantasi sejak belia dan terbiasa saling menunjukkan hasil karya masing-masing. Namun, puisi Emily … Continue reading Menerabas Batas: Kisah Tiga Saudari Brontë