Jane Eyre – Charlotte Brontë

“Aku tak pernah berniat mencintainya, pembaca tahu aku sudah berjuang keras untuk mencabut benih-benih cinta di dalam jiwaku, tapi sekarang, saat aku melihatnya lagi, benih-benih itu langsung bertumbuh, hijau dan kuat! Dia membuatku mencintainya tanpa memandangku.”

Apa yang anda harapkan dari sebuah novel roman? Tokoh-tokoh utama yang ganteng dan cantik, cinta menggebu-gebu yang terhalang, namun pada akhirnya tinggal landas dalam akhir bahagia dimana sang pangeran datang menjemput sang putri dengan mengendarai kuda putih?

Jika itu yang anda cari ketika memutuskan membaca Jane Eyre, maka siap-siaplah kecewa. Pada setengah bagian buku pertama hampir pasti anda akan dibuat bosan dengan kisah masa kecil dan masa remaja Jane, yang sedih dan muram.

Namun sebelum kita melangkah lebih lanjut, sebaiknya saya memperkenalkan lebih dahulu siapa Jane Eyre kepada kita semua.

Jane Eyre adalah seorang gadis yatim piatu, anak perempuan dari pasangan seorang pendeta yang miskin dan seorang wanita terhormat dari keluarga bangsawan. Orangtua Jane meninggal dunia saat ia masih kecil, dan ibunya menulis wasiat agar Jane dirawat oleh kakak perempuannya, yaitu Mrs. Reed.

Mrs. Reed, janda dengan seorang anak laki-laki dan dua anak perempuan, amat membenci Jane. Praktis selama hidup di Gateshead (rumah keluarga Reed), Jane kecil menderita oleh perlakuan kejam bibi dan sepupu-sepupunya, juga oleh hampir semua pelayan di rumah itu. Penampilan fisiknya yang ”tidak cantik maupun menarik”, dijadikan alasan bagi seluruh penghuni Gateshead untuk membencinya dan menganggapnya duri dalam daging keluarga Reed yang terhormat.

Di usianya yang kesepuluh, bibinya yang sudah tidak tahan dengan kehadiran Jane di tengah-tengah rumahnya, mengirimnya ke sekolah khusus anak perempuan, Lowood. Di Lowood nasib Jane tidak berubah menjadi lebih baik, karena Mr. Brocklehurst, seorang pendeta sekaligus bendahara Lowood, adalah seorang pria yang berkeras agar murid-murid Lowood ”diajarkan arti menderita sejak dini” agar mereka ”tidak terbiasa manja”. Namun yang dilakukan Mr. Brocklehurst bukannya mendidik tapi menyengsarakan hidup murid-murid, yang mau tak mau melewatkan hari-hari mereka di Lowood dengan pakaian terlalu sederhana, sangat sedikit air untuk mencuci muka, kedinginan di malam hari, dan yang terparah adalah makanan yang tak bermutu apalagi bergizi. Lambat laun lingkungan di Lowood menjadi semakin tidak sehat dan wabah tifus akhirnya merajalela dan membunuh separuh murid Lowood. Jane lolos dari maut saat itu, ia melewatkan delapan tahun di Lowood, enam tahun sebagai murid dan dua tahun sebagai guru.

Jane yang saat itu berusia delapan belas tahun, merasa bahwa sudah saatnya ia meninggalkan Lowood dan mencari kehidupan yang baru, karena pada dasarnya Jane adalah orang yang tidak mau berhenti pada satu titik; ia mau melihat dunia, bertemu dengan orang-orang yang berbeda-beda wataknya, dan mengecap pengalaman-pengalaman baru yang baik baginya. Maka nasib membawanya ke Thornfield Hall, dimana ia menjadi guru pribadi seorang gadis Prancis kecil bernama Adele, yang adalah anak asuh seorang tuan tanah yang kaya namun eksentrik, Mr. Rochester.

Mr. Rochester bukanlah pria yang tampan, namun lambat laun Jane terpikat oleh karisma dan keeksentrikan yang ditunjukkan majikannya itu, serta kekuatan sifat-sifatnya yang mengalahkan kekurangan fisik yang dimilikinya. Mr. Rochester yang dua puluh tahun lebih tua dari Jane itu juga melihat keistimewaan di dalam diri Jane, yang meskipun ”sangat biasa”, namun memiliki semangat, kekuatan, kecerdasan, kepekaan, bahkan kekeraskepalaan yang tidak ditunjukkan wanita-wanita cantik dan terhormat yang telah lalu lalang dalam hidup Mr. Rochester.

Poster film Jane Eyre (rilis di Amerika Serikat Maret 2011)

Singkat cerita, Mr. Rochester memutuskan untuk melamar Jane, tanpa peduli perkataan orang lain, tanpa menimbang untung dan rugi (karena pernikahan pada masa itu seringkali memperhitungkan masalah koneksi yang memberikan keuntungan bagi salah satu atau kedua belah pihak). Mr. Rochester merasa telah menemukan pasangan yang sebanding dengannya dari segi prinsip dan cara pandang terhadap hidup, seorang wanita yang benar-benar mengerti dirinya dan mencintai dia apa adanya. Namun malang, hari itu tidak pernah terjadi pernikahan antara Mr. Rochester dan Jane, oleh karena misteri besar yang melingkupi Thornfield Hall yang kelam akhirnya tersingkap!

Jane melarikan diri dari tuan dan kekasih yang dicintainya itu oleh karena peristiwa ini, dan melanjutkan hidup. Walau sebelumnya sempat miskin dan terlunta-lunta, ia diselamatkan oleh sebuah keluarga yang terdiri dari seorang pendeta pria muda dan dua adik perempuannya. Belakangan, terungkap bahwa ketiga orang ini, St. John, Diana dan Mary Rivers, adalah saudara-saudara sepupu Jane. Betapa bahagianya Jane menemukan keluarga yang selama ini ia rindukan untuk miliki! Namun hari-hari Jane masih diisi oleh kenangan pahit dan kerinduan kepada Mr. Rochester, yang tak berhasil diketahui kabar dan keberadaannya. Sementara itu, St. John Rivers sang pendeta muda dan sepupu Jane, mendesaknya untuk mendampinginya pergi ke India sebagai misionaris. Tawaran ini sangat menarik bagi Jane yang mendambakan melihat dunia, namun membayangkan harus meninggalkan tanah kelahiran sekaligus tempat kenangannya akan Mr. Rochester yang tak bisa diraihnya sangat memberati hati Jane. Pilihan mana yang akan diambil Jane?


Jane Eyre adalah roman klasik abad sembilan belas, buah karya Charlotte Brontë (1816-1855), yang bersama dua adik perempuannya, Emily dan Anne, dikenal sebagai trio penyair dan novelis wanita yang mempunyai pengaruh besar dalam dunia kesusasteraan Inggris.

Kekuatan penceritaan Charlotte Brontë terletak pada penjabaran emosi, pemikiran, dan karakter tokoh-tokoh di dalam cerita, yang disampaikan dengan sangat detail dan mendalam. Karakter kedua tokoh utama, Jane dan Mr. Rochester, terutama, membuat saya jatuh cinta. Karena sang penulis dengan lihainya mengemas kedua karakter ini begitu rupa sehingga saya terpesona dengan kekuatan karakter mereka yang jauh melampaui ”bungkus” luarnya. Betapa sesungguhnya penampilan fisik dan harta, untuk menilai kekuatan seorang manusia, berada di tempat kedua!

Tokoh-tokoh lainnya dalam Jane Eyre juga tak sembarang ”numpang lewat”, ada banyak karakter yang bisa meninggalkan kesan yang kuat di hati pembaca, misalnya Mrs. Reed yang sampai nafas terakhirnya tak mau melepaskan diri dari kebencian, Blanche Ingram si gadis bangsawan yang cantik namun sangat sombong dan selalu meremehkan orang lain. Karakter yang paling membuat saya sebal adalah St. John, si pendeta yang memaksakan kehendaknya kepada Jane dengan membawa-bawa nama Tuhan.

Karena ini merupakan novel klasik, maka jangan berharap ada banyak adegan romantis fisik dalam buku ini. Namun sebaliknya, cinta yang berusaha ditorehkan oleh penulis melalui buku ini adalah sungguh-sungguh cinta sejati; yang tanpa syarat, yang melampaui batas-batas adat, kebiasaan, dan pandangan yang dibuat manusia.

“Aku menganggap diriku sangat diberkati — melebihi yang bisa diungkapkan dengan kata-kata; karena aku adalah hidup suamiku, sama seperti dia adalah hidupku. Tidak ada wanita yang lebih dekat dengan pasangannya daripada aku: secara mutlak hidup sebagai tulang dari tulangnya dan daging dari dagingnya. Aku tidak pernah lelah hidup bersama Edward: dia tak pernah lelah bersamaku, sebagaimana kami tak pernah lelah dengan denyut jantung yang berdetak dalam dada kami masing-masing.”


Detail buku :
“Jane Eyre”, oleh Charlotte Brontë
688 halaman, diterbitkan Oktober 2010 oleh Gramedia Pustaka Utama
My rating : ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

41 thoughts on “Jane Eyre – Charlotte Brontë

  1. Yup…seperti bayangan aku juga. Cerita Jane Eyre ini meskipun roman, tapi auranya gelap, karena cerita awalnya menceritakan kisah Jane yang ‘berat’. Tapi mungkin ini yang menjadi daya tarik, betapa kuat sosok Jane sehingga ia mampu mengatasi semua penderitaan itu, tapi tidak kehilangan cinta.

    Kayaknya tipikal buku/kisah roman klasik jaman dulu memang seperti ini, yang sangat-sangat halus, sopan, dan rapi 🙂

    Dibandingkan dengan Jane Austen yang juga sama-sama roman klasik tapi terang benderang, Charlotte Bronte punya memberikan kesan lebih ‘berat’.

    Thanks for the review 😀

    Like

    1. Roman yang lebih real, dan iya sih, bener2 sopan, jangan harap ada adegan ‘hot’ di buku ini, hehehe…
      Tapi justru karena itu, Jane Eyre menjadi roman yang ‘berkelas’.

      Cinta nggak melulu harus ditunjukkan melalui kontak fisik, kan?

      Like

  2. Baca buku ini di tempat tidur rada susah, ‘abot’ soalnya, haha. Baru sampai halaman 200an lebih, so far so good. Tidak seperti yg saya sangka, ternyata alurnya tidak berjalan lambat *walaupun ga bs dibilang cepat juga* dan pengarang benar-benar mendeskripsikan perasaan para tokoh tanpa terkesan lebay. Sepertinya buku ini cikal bakal historical romance yg marak diterjemahkan akhir-akhir ini ya?

    Ya weslah, saya mampir lagi kalau sudah kelar bc, takut spoiler ;p

    Like

  3. i like jane eyre.

    aku udah baca, dan g sampe seminggu udah kelar, saking menarik nya. aku suka banget. bentuk nya sastra, tapi menarik, meskipun lumayan berat (baik dari isi nya maupun buku nya sendiri. hehehe =) ) , dan cerita nya begitu mengalir, saking mengalir nya sampai tau2 udah masuk ke cerita utama nya.

    terutama aku suka karena cerita itu mgajarkan tentang bahwa cinta itu g perlu memiliki, bahwa cinta yg sejati tdk pernah memandang fisik, dan bagaimanapun juga cinta sejati akan bertemu dan bersatu akhirnya.

    bener2 cerita yg menarik. aku pengin ngalamin yg spt itu (bukan yg pas bagian penyiksaan2nya lho! =p). apalagi menurut ku jane itu punya sifat2 yg mirip bgt sm aku; keras kepala, tegas, mandiri, g suka ngerepotin org lain (meskipun itu kdg2 yg bikin org lain kesel), punya selera dan pendidikan yg tinggi.

    cerita yg menarik, menyenangkan (meskipun tebelnya itu g bikin seneng sih), dan aku ngrasa beruntung sekaligus berterima kasih bgt sm guru bhs inggris ku krn gara2 tugas yg dikasihnya, aku jadi ‘terperangkap’ dan jadi berkesempatan menyukai teman baruku, jane eyre.

    Like

  4. baguss yaa ni ceritanyaaa,,, harus belii ini berartiii,,, aku udah baca WH sama Pride and Prejudice….

    Like

  5. benar-benar novel klasik yang… wow! bisa bayangin nggak sih, betap si Jane ini berusaha untuk tidak bertingkah polah seperti kebanyakan wanita pada zaman Victoria abad 19, yap! Abad 19! bisa bayangin nggak sih bagaimana kehidupan zaman Victoria yang bertolak belakang dengan pemikiran-pemikiran cerdas Jane! Jujur, saya belum baca novel Jane Eyre ini (karena baru lulus SMP dan gak punya uang banyak), tapi dari sinopsis yang saya baca dari blog ini, sungguh saya jatuh cinta pada Charlotte Bronte. Seandainya saya bisa mmendapatkan novel ini secara cuma-cuma, betapa bahagianya saya 😀 Tapi saya sudah membeli Wuthering Heights karya saudari Charlotte, Emily Bronte dan menakjubkan! It’s awesome for sure!

    Like

  6. suka banget buku ini….habis baca buku nya (selesai dalam 3 minggu), langsung nonton film nya produksi 2011…..sekarang lagi nyari Jane Eyre serial BBC….

    Like

  7. Aku udah nonton filmnya beberapa hari yang lalu di channel HBO.
    Filmnya benar2 romantis. Aku pengen kayak Jane Eyre, kebetulan nama aku hampir mirip sama Jane ”Jeni”.. Hehe..
    Hm,hm..
    Aku pengen novelnya..
    Bisa didapat dimana ya? And,kira2 harganya berapa?

    Like

  8. Udah gak sabar pengen baca buku ini. Kayaknya sih yang paling menjanjikan dari semua buku2 Bronte bersaudara, apalagi karena aku suka buku2 jaman Victoria. Penasaran apakah buku ini bakal membuatku berdecak kagum atau malah pengen berhenti di tengah jalan. *semoga yang pertama deh*

    Like

  9. Saya tau buku ini gara gara saya pernah membaca buku terjemahan yang didalamnya menyangkut ini novel. Dan saat itu saya langsung mencari reviewnya. Dan voila ! ketemulah blog kakak ^^ membaca reviewnya bikin saya jadi semakin penasaran. Penasaran karena buku ini termaksud banyak dibicarakan. Dan saya benar-benar ingin tahu apakah buku ini sanggup membuat saya terpesona atau tidak. Tapi sampai sekarang belum kesampaian punya XD

    Like

  10. Aku udah punya buku ini nih.. dari dulu ngeper mulu mau baca atau gak.. soalnya suka gak tahan sama buku klasik yang bikin ngantuk. Kalau liat dari review ini, sepertinya menarik ya.. roman yang penuh konflik. Jadi lebih bertekad buat membacanya 😀

    Like

  11. Waooo! Review-nya bener-bener super kak! Buat aku serasa baca ‘trailer’ bukunya hehe.. Lengkap dan buat penasaran (pake banget).
    Aku sebenernya bukan pecinta roman klasik, tapi suka, menikmati kisah cinta yang disajikan dengan lembut dan berkesan. Anna Karenina, lumayanlah.. Pride and Prejudice kemarin baru sampe 100halaman, karena ngantuk -_-v pas aku buka review kakak tentang itu ‘nah bener kan, kurang seru yang ini :D’
    Tapi pas baca Jane Eyre ini, duuhhh! Pengen banget baca, full-konflik (aku suka banget sama tokoh utama yang kesiksa kak hehe *ditimpuk* rasanya lebih greget gimana gitu) *brb ganti judul buku yg diinginkan buat ikut GA ini [semoga kesampaian]*
    Kutipan awal, sangat menarik [dua jempol buat kakak, letak di awal kalimat bikin pembaca terpukau ingin lanjut ke kalimat selanjutnya]
    Dan yang membuat aku (lebih) tertarik dengan buku ini, karena sang penulis membuat karakter lebih hidup (seperti yang kakak bilang), alasanku yang utama memfavoritkan sebuah novel itu dari si penulis membangun karakter 😀
    Cerita awal Jane yang berat, inilah daya tariknya. Aku pengen tau seberapa kuat sosok Jane Eyre sehingga dia mampu mengatasi semua penderitaan itu. Dan ini kisah cinta, tanpa syarat. Ouwoo, zaman sekarang apa ada ya , Kak? 😀
    Dan alasan terakhir saya pengen buku ini, karena kakak gak segan-segan ngasih 5 bintang 😉 *siap-siap bongkar celengan kalau gagal menang giveaway ini :D*
    Thanks for review kak;)

    Like

  12. Ada yang tau dimana bisa beli buku ini? Di gramedia palembang habis n gramedia on line kosong. .kalo bisa sekalian DVD nya…Thanks. ..i,like this novel…

    Like

    1. Ada yang mau jual buku ini? Aku udah cari di gramedia Palembang pada nggak ada…udah lama carinya nih…

      Like

      1. Udah ketemu bukunya? Bbrp bln lalu aku beli di gramedia bazar. Diskonloh di palembang… bazar biasanya di OPI mall atau gramedia atmoa lntai3

        Like

  13. Ini salah satu novel favorit. Jane Eyre juga salah satu karakter favorit sepanjang masa. Saya kagum bagaimana dia bisa menjauh dari keinginan hatinya demi memegang prinsip. Kayaknya saya mah nggak bisa gitu, hehehe….

    Like

  14. Saya sangat suka Jane Eyre, suka sekali. Walaupun karakter utama dalam bukunya fisik mereka tidak digambarkan sempurna, tapi mereka memiliki kelebihan lain yang benar-benar saya suka, yaitu karakter Jane dan Mr. Rochester sangat kuat. Pemikiran dan perkataan yang mereka ucapkan serta tertulis dalam buku ini benar-benar membuat saya kagum dan terkesan. Oh iya satu lagi, ada adegan di dalam buku ini yang mengundang senyum saya, adegan itu adalah ketika Mr. Rochester tidak sengaja memanggil Jane dengan kata “sayang”, dan hampir dua kali, hahaha, mungkin Mr. Rochester saat itu tidak sabar untuk menyatakan perasaannya pada Jane.

    Like

  15. Saya sangat suka Jane Eyre, suka sekali. Walaupun karakter utama dalam bukunya fisik mereka tidak digambarkan sempurna, tapi mereka memiliki kelebihan lain yang benar-benar saya suka, yaitu karakter Jane dan Mr. Rochester sangat kuat. Pemikiran dan perkataan yang mereka ucapkan serta tertulis dalam buku ini benar-benar membuat saya kagum dan terkesan. Oh iya satu lagi, ada adegan di dalam buku ini yang mengundang senyum saya, adegan itu adalah ketika Mr. Rochester tidak sengaja memanggil Jane dengan kata “sayang”, dan hampir dua kali, hahaha, mungkin Mr. Rochester saat itu tidak sabar untuk menyatakan perasaannya pada Jane.

    Like

  16. Baru baca setengah, waktu itu udah bosen banget sm romance yg cantik ganteng dll, tp awalnya sedih ih jd lupa nerusin dan belum dilanjut lagi sampe akhirnya hari ini baca reviewnya! Ternyata malah banyak petualangan yg unpredictable ya? Jadi pengen lanjut baca, malah jd pencasaran😂

    Like

  17. Dari kemarin cari buku Jane eyre ini nga dapat. Kira2 ada yang mau jual ?
    Sudah bolak balik cari ke gramedia , sepertinya sudah terjual habis, nga tau sampai kapan baru cetak ulang deh….

    Like

  18. Asal rajin hunting suka dapet kok buku2 begini. Gramedia sering ada bazaar murah, dan buku2 cetakan bbrp th lalu yg harganya diatas 50rb bisa turun harga sampe 10ribu.

    Termasuk buku ini. Aku tau buku ini dari novel “the 13th Tale”…

    Like

  19. Sekarang udah susah cari buku ini sis.. kemana2 dicari yang terjemahan udah ga ada ,,Semoga aja qanita atau gramedia cetak kembali …

    Like

What do you think?