The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde – Robert Louis Stevenson

Dalam jiwa setiap manusia berperang dua sisi yang berlawanan: Baik dan Jahat.

Mr. Utterson, seorang pengacara, mencium sesuatu yang ganjil mengenai Henry Jekyll, seorang dokter berusia setengah baya yang ternama dan dermawan, yang menulis dalam surat wasiatnya seperti berikut:

“… dalam hal meninggalnya Henry Jekyll, maka semua harta miliknya akan diwariskan kepada “teman dan pelindungnya Edward Hyde”; tetapi juga dalam hal apabila Dr. Jekyll menghilang atau tidak bisa dijelaskan ketidakberadaannya selama jangka waktu apa pun yang melebihi tiga bulan kalender…”

Siapakah Edward Hyde? Dr. Lanyon, salah seorang sahabat dekat Jekyll yang ditanyai oleh Mr. Utterson, mengaku tak tahu-menahu mengenai Hyde. Dahi Mr. Utterson semakin berkerut bila ia mengingat sebuah kisah aneh yang diceritakan seorang rekannya, Mr. Enfield, beberapa hari sebelumnya. Ia menceritakan tentang seorang laki-laki berperawakan kecil yang menabrak seorang anak perempuan dan kemudian ia menginjak-injak tubuh si anak perempua dan berjalan pergi dengan tenang, membiarkan si anak perempuan menjerit-jerit di tanah. Lelaki jahat ini adalah Mr. Hyde, yang digambarkan bertubuh kecil dan mengesankan bahwa dirinya mempunyai suatu kecacatan yang tak dapat dijelaskan, sesuatu yang membuat orang merasa benci dan muak terhadap dirinya.

Beberapa waktu kemudian, kota London kembali dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan terhadap seorang yang terpandang di masyarakat, Sir Danvers Carew. Keterangan saksi dan bukti yang ada menunjukkan bahwa pelakunya adalah Mr. Hyde, sementara yang menjadi tersangka raib seakan ditelan bumi. Waktu berlalu dan sementara Mr. Hyde belum juga ditemukan, Mr. Utterson menyadari bahwa ada perubahan yang terjadi pada diri Dr. Jekyll. Sang dokter yang biasanya supel dan ramah itu tiba-tiba menutup diri dan menolak menerima tamu di rumahnya. Mr. Utterson yang mengutarakan pendapatnya kepada Dr. Lanyon bahwa kemungkinan besar Jekyll sedang sakit, malah dikejutkan dengan respon Lanyon yang mengatakan bahwa ia tidak mau melihat atau mendengar apa-apa lagi mengenai Dr. Jekyll. Lanyon sendiri kelihatan tidak sehat dan akhirnya meninggal dunia beberapa minggu kemudian.

Pada suatu malam, Mr. Utterson dikejutkan oleh kunjungan mendadak Poole, kepala pelayan Dr. Jekyll, yang memintanya untuk mengikutinya ke rumah Dr. Jekyll. Dengan rasa takut dan was-was Mr. Utterson pun mengikuti Poole, dan apa yang terjadi sesudahnya menanamkan suatu kecurigaan kuat dalam benak Mr. Utterson bahwa Dr. Jekyll telah dibunuh, dan pembunuhnya masih berada di ruang kerjanya, tak lain tak bukan adalah Mr. Hyde, yang diberi akses penuh atas ruang kerja dan kamar Dr. Jekyll. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Dr. Jekyll? Lalu apa gerangan yang dilakukan si pembunuh gila di ruang kerjanya?


Karya Robert Louis Stevenson ini merupakan gabungan antara kisah misteri Gothic, fiksi ilmiah, dan sekaligus merupakan studi psikologis dualitas sifat manusia (the duality of human nature); yang diwujudkan di dalam kisah melalui karakter Dr. Jekyll (gabungan karakter baik dan jahat, namun lebih berat pada sisi baik), dan Mr. Hyde (mewakili sisi jahat, sama sekali tidak ada kebaikan dalam dirinya). Dalam 128 halaman versi terjemahan kisah ini, Stevenson menguraikan teka-teki mengenai Dr. Jekyll dan Mr. Hyde yang sedang diusut oleh Mr. Utterson dengan tingkat ketegangan yang cukup mendebarkan, termasuk di dalamnya pergumulan fisik dan batin yang mendera Dr. Jekyll, dan peristiwa-peristiwa menyeramkan yang terjadi dalam kegelapan dan kesuraman kota London. Kalau pun ada yang kurang, mungkin hal tersebut adalah detail eksperimen ilmiah yang dilakukan Dr. Jekyll. Terjemahannya cukup baik, walau mungkin di banyak bagian dahi pembaca dibuat berkerut akibat kalimat dengan penjelasan yang panjang-panjang. Tapi memang begitulah ciri khas literatur klasik (terutama literatur yang ditulis dalam era Victoria).

 

“Hari demi hari, dan dengan kedua sisi diriku, moral dan intelektual, aku, perlahan-lahan tapi pasti, semakin mendekati kebenarannya, yang pada akhirnya membuatku menjadi manusia terkutuk: bahwa manusia sesungguhnya bukanlah satu, melainkan dua.

… Sudah menjadi kutukan takdir manusia sehingga kedua aspek yang berlawanan tersebut saling terikat bersama-sama—dan oleh karenanya, di dalam rahim alam sadar, seorang manusia dengan kedua kutub kembar tersebut harus selalu berjuang untuk mengalahkan satu sama lain. Bagaimana seandainya keduanya dipisahkan?”

Dengan demikian, kesimpulan logis yang saya tarik setelah membaca buku ini (karena saya tidak punya kapabilitas cukup untuk membahasnya secara psikologis):

  • Kepandaian manusia adalah berkat dari Tuhan, namun bisa menjadi kutuk ketika digunakan tidak pada tempatnya, atau dengan cara yang salah. Kejeniusan Dr. Jekyll membuatnya berangan-angan, dan kemudian mewujudkan, ide “memisahkan kedua sisi berlawanan di dalam dirinya”. Ide gila ini, tanpa bisa dihentikan lagi, kemudian membawanya ke kehancuran. So, people, it is best to use our intelligence wisely and responsibly.
  • Penting bagi seorang manusia untuk mempunyai kehidupan yang seimbang. Usahakanlah bahwa “Jekyll” di dalam diri kita yang memegang kendali, dan bukannya “Hyde”. “Hyde” tidak harus hilang sama sekali dari diri kita, karena toh kita masih manusia yang punya kekuatan juga  kelemahan. Yang penting adalah “Jekyll” harus bisa mengontrol “Hyde”, sehingga kehidupan kita menjadi seimbang.

Tiga bintang saya berikan untuk novel yang pendek namun menarik untuk didiskusikan ini.

Baca juga:
Playing Hyde & Seek (Eng)
Analisis Kejiwaan Dr. Jekyll dalam Novel “The Strange Case of Dr. Jekyll & Mr. Hyde” karya Robert Louis Stevenson, oleh Ferry Ismawan (Ind)

My 1st review for The Classics Club Project


Detail buku:
“The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde”, oleh Robert Louis Stevenson
128 halaman, diterbitkan 2011 oleh Gramedia Pustaka Utama (pertama kali diterbitkan 1886)
My rating: ♥ ♥ ♥

17 thoughts on “The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde – Robert Louis Stevenson

  1. Mencari sinopsis buku ini, karena ingin tau apa sih Jekyll and Hyde itu. Kebetulan lagi airing drama korea dengan judul Hyde, Jekyll, Me.
    terima kasih

    Like

  2. Saya pernah baca novel ini tapi versi terjemahan lain
    Dan sungguh saya benar-benar terkecoh dengan nasip yang diberikan penulis untuk Jekyll and Hyde
    Tak pernah disangka kalau jadinya seperti itu, walau seperti yang Mbak Mel bilang terlalu banyak penjelasan yang panjang ciri khas novel klasik, karena bukunya sendiri tipis jadi tidak terlalu membuat ngantuk x)

    Like

  3. Ada pepatah yang bilang “ada saat dimana rahasia sebaiknya tetap jadi rahasia” ternyata itu ada benarnya juga. Rasa penasaran Dr. Jekyll malah jadi bawa petaka bagi dirinya sendiri.
    Novel yang menarik! Bisa sekalian belajar psikologi sambil baca.

    Like

  4. “Karya Robert Louis Stevenson ini merupakan gabungan antara kisah misteri Gothic, fiksi ilmiah, dan sekaligus merupakan studi psikologis dualitas sifat manusia.”

    Setelah baca review-nya kelihatannya ini termasuk novel thriller gitu ya. Meskipun saya bukan pecinta novel-novel klasik, tapi kalau menyangkut detektif / pembunuhan / thriller saya pasti suka. Apalagi dalam buku ini diceritakan bahwa “kota London kembali dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan terhadap seorang yang terpandang di masyarakat, Sir Danvers Carew. Keterangan saksi dan bukti yang ada menunjukkan bahwa pelakunya adalah Mr. Hyde, sementara yang menjadi tersangka raib seakan ditelan bumi.” Hmm…pasti ceritanya nggak mudah ditebak ya. Jadi pengen baca bukunya^^ Nice review !

    Like

  5. Setelah baca review-nya, saya jadi teringat dengan salah satu film korea yang bisa dibilang masih baru, Hyde, Jekyll and I. Isi ceritanya hampir sama dengan novel ini tapi dengan gaya penokohan yang berbeda karena dalam filmnya JekyII dan I adalah orang yang sama. Bisa dibilang, dua kepribadian dalam satu jiwa.

    Like

What do you think?